Wednesday 18 April 2018

The Way I Love Writting

Buat followers-nya Brian Khrisna, pasti tau judulnya nyerempet gitu. Tapi ya begitu yang aku rasain. Jadi pada postingan kali ini, aku mau cerita bagaimana aku menyukai menulis.

Jadi aku emang sebenernya suka nulis, mengarang bebas, dari kecil. Kalo disuruh menggambar, aku lebih milih nulis, nulis apapun intinya. Sama membaca sebenernya. Aku juga suka membaca, suka menulis juga hahaha banyak ya wkwkwk. 
Tapi asli ini engga maksud sombong atau gimana, cuma mau berbagi cerita aja.

Nah, akhirnya mulai tuh suka mengarang, apalagi kalo pas bagian mengarang, duh rasanya bisa berlembar-lembar. Pernah engga sengaja pas tugas mengarang (yang ternyata dijadiin lomba) trus aku menang, kaget karna engga ngerasa ikut lomba apapun wkwkwk.
Ini kejadian zaman SMP.

Lain lagi cerita zaman SMA. Guru Bahasa Indonesia waktu zaman SMA tuh kayaknya tau banget aku suka nulis, makanya dia selalu dukung tiap ada tugas mengarang menulis gitu deh wkwkwk. Lanjut lagi, itu kayaknya ada saat full mengarang gitu deh, ya aku seneng banget dong, sampe waktu ada tugas buat cerpen, saking semangatnya, itu kayaknya malah berlembar-lembar dan bukan cerpen karna saking banyaknya wkwkwk, semuanya aku tulis karna engga kepikiran bakal disuruh buat bacain di depan kelas, ternyata eh ternyata, aku termasuk yang dipanggil buat bacain cerpen itu. Waktu itu jatuhnya lebih ke malu sama isi cerpennya karna ya siapa sih yang engga suka kalo ngebahas cinta apalagi zaman SMA wkwkwk. Cuma waktu itu belum terlalu intens nulisnya, kayak cuma di buku tulis ya buku diary gitu, itu juga jarang banget.

Akhirnya sampe di suatu waktu pas aku lagi kayak down gitu wkwkwk ada sahabatku yang tau banget aku suka nulis nyaranin aku buat bikin blog dan numpahin unek-unek aku di situ daripada aku kayak stres, nangis, galau sendiri berkepanjangan karna engga bisa marah dan ngungkapinnya hahaha demi apapun itu emang lagi kayak terpuruk gitu kondisi aku, yaudah lanjut akhirnya aku ikutin saran dia buat bikin blog dan mulai nulis di situ. Di situ maksudnya blog aku yang ini hahaha.

Yaudah akhirnya aku nulis-nulis apa aja, iseng, curhat segala macem, trus aku bilang ke sahabatku itu, dan dia respon buat suruh lanjutin, terlepas dari jeleknya tulisan aku wkwkwk. Katanya yang penting emosi aku tersalurkan lewat nulis, daripada dipendem sendiri bikin sakit hehehe.

Jadi sebenernya ada beberapa tulisan awal banget yang aku apus dari blog ini karna setelah berbagai pertimbangan, aku dulu amat sangat alay dan lebay sampe bikin tulisan kayak gitu hahaha.

Sekarang emang jarang banget nulis panjang, apalagi di blog, tapi mungkin buat beberapa orang yang paham aku, pasti tau aku suka nulis singkat macem quote di Tumblr, berhubung Tumblr di blokir, akhirnya aku beralih ke Twitter, yang lebih sedikit kemungkinan aku dicap alay lebay segala macem. Hahaha.

Jadi intinya, aku emang suka banget nulis dan bercita-cita jadi penulis, tapi apa daya aku cuma penulis recehan yang jauh banget dari kata sempurna. Aku menulis apa yang aku rasakan saat itu. Apa yang aku pendam sekian lama dan tak bisa diungkapkan. Ya karna aku bukan tipe yang suka marah-marah atau bisa ngungkapin langsung tiap ada masalah. Jadi ya aku lari ke nulis quote atau kalo udah overload ya lari ke blog hehehe. Lakuin apa yang bisa buat kamu lega, nangis perlu, tapi jangan berlarut-larut. Solusi lain setelah berdoa dan berusaha minta dikuatkan sama Allah, kalo buatku ya nulis. Aku nemuin kenyamanan saat menulis. Menulis menurutku sama seperti berdoa, karna saat berdoa aku bisa menangis, saat menulis pun sama. Keduanya sama-sama dari hati, hanya saja beda penyampaian.

Yaaa itu cerita kenapa dan bagaimana aku suka menulis. Ambil hikmahnya kalo emang ada, cuma sekadar berbagi cerita dan mengungkapkan sedikit beban hati.

Sekian dan terima kasih. 
Selamat malam.

Sunday 10 December 2017

Mimpi Pengagum Rahasia

Aku tahu aku bodoh. Aku tahu aku hanya bermimpi, merindukanmu bahkan berharap memilikimu takkan pernah terjadi dalam hidupku.
Aneh ya? Kenapa tiba-tiba saja aku merasa begitu menyukaimu? Bahkan bertemu pun kita tak pernah.
Hanya selintas ketika aku melihat postinganmu, lalu entah kenapa tiba-tiba aku memutuskan membuka profilmu, lantas mencari tahu segala tentangmu.
Kemudian kamu tiba-tiba hadir dalam tidurku. Sudah lama sekali terjadi dalam diriku, memimpikan dan mengharapkan seseorang yang takkan pernah bisa kumiliki.
Tapi jika sudah menyukai sesuatu, aku pasti akan selalu mencari tahu informasi tentangnya, takkan berhenti sampai terbawa mimpi.
Hingga kemudian aku tersadar, kamu bahkan tak tahu aku atau bahkan peduli tentangku. Aku bukan sesiapa untukmu. Aku hanyalah seorang pengagum rahasia yang pernah bermimpi memilikimu.

Friday 2 September 2016

Kamu (?)

Aku berjanji untuk tidak menulis apapun lagi tentang dirimu, sesuatu yang membuatku kembali terlihat menyedihkan.

Aku mencoba menjauhi apapun tentangmu, bahkan menghapus akun yang bisa membuatku mengetahui perkembanganmu dan tidak membaca pesan terakhir darimu.

Kamu tahu betapa sulit itu?

Aku mencoba melupakan bahwa tangisanku masih untukmu.
Rinduku masih untukmu.
Bahkan doaku masih terselip namamu.

Sesulit itukah melupakanmu????????????

Harus butuh berapa lama lagi untukku bisa lepas darimu??????????

Semalam aku memimpikanmu, setelah sekian lama aku berusaha mengelak dari tidak memikirkanmu, kamu tiba-tiba hadir.
Tidak, sesungguhnya kamu tidak pernah pergi dari pikiranku (bahkan hatiku).
Iya, kamu hadir, meski hanya di mimpiku.
Di sana, aku melihat kamu kembali, dengan cara yang tidak pernah aku bayangkan, kamu datang.
Kamu menyapaku.
Iya, di mimpiku, kamu menyapaku, seakan memberitahuku bahwa kamu telah kembali.
Aku harap kamu kembali ke sini, ke hatiku.
Di sana kamu begitu ramah, jauh berbeda dengan apa yang selama ini kau tuliskan dengan singkat dalam percakapan kita.
Kamu begitu hangat, tak sedingin apa yang selama ini kurasakan dalam percakapan kita.
Tidak, kamu jauh berbeda dengan apa yang selama ini terjadi dalam percakapan kita.

Aku sedikit berharap, itu bukan hanya sekadar mimpi.
Aku sedikit berharap, kamu memang benar-benar kembali.
Tidak hanya kembali setelah studimu selesai, namun kembali ke hatiku, rumah yang selama ini kau tinggalkan.

Monday 29 August 2016

I'm Back!

Haiiii, aku kembali, eh pake aku apa saya ya enaknya? Apa aja lah ya.
Setelah sekian lama vakum, eh udah lama apa belum sih? Wkwkwk saya akhirnya kembali lagi.
Tapi ada yang menantikan kehadiran saya gak ya? Hahaha yasudahlah. Saya akan kembali dengan tulisan hemmm ketikan mungkin, tidak, tidak galau mellow seperti sebelumnya.
Ternyata setelah dipikir-pikir, saya dulu terlalu lemah wkwkwk sampai bisa buat tulisan seperti itu hahaha.

Tidak mau berlama-lama, saya akan mulai bercerita.
Cerita come back saya aja tak apa kan?

Jadi setelah tulisan yang terakhir, saya menghilang dari dunia tulisan (blog dan tumblr), sebenarnya itu karena fasilitas untuk menulis tidak ada, ya, komputer saya rusak wkwkwk dan ternyata saya betulan sibuk sehingga tidak sempat menulis. Alasan lain adalah saya tidak ingin berbagi cerita apapun sejak itu karena saya pikir orang-orang akan berpikir saya lemah dan terlalu berlebihan.

Waktu itu saya lewati dengan berlibur dan berkutat dengan tugas yang ternyata cukup menyita waktu saya. Rapat mulai berdatangan, proposal dan segala yang menemani segera menghampiri saya. 
Ah tidak, saya tidak mengeluh, saya justru sangat menikmatinya.

Kalian tahu, saat memiliki suatu masalah, saya bertemu dengan banyak orang,menambah pengalaman baru dan melupakan masalah yang saya miliki.

Yaaa hal-hal tersebut membuat saya banyak belajar dan memberi pemahaman bahwa akan ada sesuatu yang indah yang datang saat kamu melepas sesuatu yang terasa berat untukmu. Jika kamu melepaskannya karena Allah, niscaya kamu tidak akan menyesal. 

Itulah prinsip yang selama ini saya jadikan pedoman untuk terus berusaha belajar lebih baik, memperbaiki diri dan menunggu kehadiran sesuatu-sesuatu lain yang indah yang akan datang.

Tidak penting memang menurut kalian, tapi saya hanya ingin menuangkan sedikit isi hati saya.

Selamat membaca